obj=new Object;obj.clockfile="2006-white.swf";obj.TimeZone="GMT0700";obj.width=200;obj.height=200;obj.wmode="transparent";showClock(obj);script src="http://www.clocklink.com/embed.js">

Kamis, 07 Februari 2013

Image
Dengan mengenakan kaos grup cadas Lamb of God, Walikota Solo, Jokowi mengacungkan jari metal di event “Rock In Solo Heritage Metal Fest 2011″ yang dihadiri 36 band cadas dalam dan luar negeri serta hampir 10 ribuan massa metal yang hijrah dari seputaran kota-kota di Jawa Tengah.
Kedatangan orang nomer satu dari kota solo ini sungguh tidak di duga public metal karena bisa jadi dalam catatan sejarah event rock dan metal di Indonesia, undangan kehadiran untuk para pejabat daerah biasanya langsung dimasukkan tempat sampah. Jokowi ternyata benar-benar membuktikan diri sebagai pemimpin sekaligus wakil rakyat sejati, berbeda sekali dengan rekan-rekannya di Senayan dan daerah lain yang korup dan penuh intrik kekuasaan.
Mulanya Jokowi datang mengenakan jaket merah yang tidak kancingkan tanpa pengawalan dari aparat keamanan. Bahkan tanpa sesuatu hal yang mencolok. Tapi berhubung profil Walikota cukup popular dimata warganya, penonton yang mengetahui kedatangan beliau langsung menyerbu untuk bersalaman. Saat bersalaman itulah para metal-er mengetahui dibalik jaket hitamnya, Walikota mengenakan kaos Lamb of God dan meminta untuk dibuka dan ditunjukkan saja. Tanpa sungkan Jokowi langsung membuka jaketnya sambil menceritakan bahwa dirinya sesungguhnya penggemar metal “Saya ini penggemar Metallica, Iron Maiden, dan grup band rock lainnya. Dulu waktu masih muda, saya pernah gondrong. Tapi sekarang sudah tidak. Nanti malah lucu kalau Wali Kota gondrong,” Penontonpun bertepuk tangan dan tertawa.
Kala itu Jokowi sangat antusias menyaksikan aksi sangar Band Kataklysm asal Kanada.hingga band Death Angel asal Amerika yang membawakan nomor-nomor trash metal terbaiknya dalam album Reentless Retribution. Kehadiran Jokowi menyaksikan dua band cadas tersebut lagi-lagi terlihat bukan formalitas semata untuk mendapatkan kesan atau citra simpatik seperti apa yang ditampilkan para pemimpin di Jakarta. Jokowi hadir apa adanya.
Sabtu, 17 September 2011 itu sebenarnya ada beberapa acara lain yang membutuhkan kehadirannya, salah satunya adalah Halal Bi Halal bersama Forum Wartawan Surakarta (FWS) . Namun Jokowi lebih memilih berbagi tugas dengan wakilnya yang sama-sama dekat dengan masyarakat yakni , Fransiscus Rudyanto untuk menghadiri halal bi halal tersebut. “ Sebenarnya saya juga di undang ke acara metal tersebut, tapi pak Walikota meminta saya datang ke acara Halal Bi Halal wartawan. Kirain dia mau kemana, eh ternyata malah nge-rock “ Ujar Rudi sambil tertawa lepas. Dalam acara halal bi halal tersebut, tak mau kalah dengan komandannya, Wakil Walikota Solo Rudyanto mengajak para wartawan untuk ber Koes Plus ria untuk menghangatkan suasana.
Pasangan Joko Widodo dan wakilnya Fransiscus Rudy selama ini memang dikenal sebagai pemimpin local yang banyak melahirkan kebijakan membumi bagi rakyatnya. Hampir tak ada friksi yang berarti antara masyarakat dan pemerintah daerah selama pasangan ini memerintah kota Solo. Amanah yang diemban menempatkan kekuasaan yang diwenangkannya sebagai abdi rakyat sejati, bukan abdi kekuasaan. Segala permasalahan selalu diselesaikan dengan kepala dingin sehingga rakyat Solo benar-benar merasa memiliki pemimpin dan pengayom, suatu gambaran “cara memimpin” yang wajib di contoh semua kepala daerah di wilayah NKRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar